Industri

Sawit Didiskriminasi, Miras Eropa Mulai Terkena Imbas 

JAKARTA-Satu persatu produk-produk ekspor Eropa mulai rontok, karena diskriminasi sawit Malaysia dan Indonesia di benua biru ini. Salah satunya dirasakan pembuat minuman beralkohol Eropa. 

Mereka mengatakan kesulitan mengekspor minuman ke Indonesia. SpiritsEurope, yang mewakili pembuat utama minuman beralkohol Eropa dan asosiasi nasional, mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah belajar dari anggota dengan bisnis di Indonesia bahwa mereka menderita keterlambatan dalam mendapatkan persetujuan untuk mengimpor produk UE ke negara tersebut.

Indonesia mengatur impor alkohol melalui rencana impor dan distribusi tahunan. Pembuat minuman beralkohol menemukan bahwa produk-produk non-UE, seperti tequila, mendapatkan persetujuan, tetapi produk-produk yang berasal dari UE tidak, kata sumber tersebut.

Diageo, perusahaan minuman beralkohol terbesar di dunia, menolak untuk berkomentar.

Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan untuk 28 negara Uni Eropa, memutuskan pada Maret bahwa budidaya kelapa sawit secara umum menghasilkan deforestasi yang berlebihan, berdampak pada produsen utama sawit di Asia yakni Malaysia dan Indonesia.

Uni Eropa berencana meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan pada 2030 dan memperhitungkan deforestasi untuk menentukan apa yang dapat diberi label energi terbarukan.

Di Jakarta, seorang pejabat kementerian perdagangan membenarkan ada beberapa penundaan pemberian izin impor untuk minuman beralkohol dari Eropa.
Tetapi Karyanto Suprih, sekretaris jenderal kementerian, membantah bahwa itu sebagai balasan atas rencana UE untuk menghentikan penggunaan minyak kelapa sawit dalam bahan bakar terbarukan.

"Ini hanya tentang preferensi pasar. Sepertinya pasar menginginkan minuman beralkohol dari Amerika," kata Suprih. Dilansir dari Reuters, Jumat (05/04/2019).

Indonesia, yang mengatakan akan mengajukan keluhan World Trade Organization terhadap UE mengenai masalah kelapa sawit, telah mengancam akan keluar dari kesepakatan Paris dan mengatakan sedang memeriksa hubungan dengan anggota UE.

Perdana menteri Malaysia mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa UE sedang mempertaruhkan perang dagang atas minyak sawit.

Komisi Eropa mengatakan sedang memeriksa situasi di lapangan dan mencari kemungkinan langkah tambahan yang diterapkan untuk impor alkohol dari UE.(rdh/cnbc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar